- Islam Menolak Konsep “Iman Saja Menyelamatkan”
Dalam Islam, keselamatan (al-falāḥ) tidak hanya berdasarkan iman saja, tetapi iman harus dibarengi amal saleh dan ketundukan kepada hukum-hukum Allah (termasuk hukum syariat seperti Taurat yang asli).
Dalil dari Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al-Baqarah: 82)
Jadi, keselamatan = iman + amal, bukan hanya percaya pada tokoh atau nabi tertentu.
- Mengubah Perintah Allah Adalah Tindakan Sesat
Paulus, menurut sumber Nasrani sendiri, mengubah perintah Taurat menjadi pedoman moral saja, bukan syarat keselamatan. Dalam Islam, mengubah hukum Allah adalah bentuk penyesatan, dan dilarang keras.
Dalil dari Al-Qur’an:
“Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain?”
(QS. Al-Baqarah: 85)
Mengimani Taurat berarti mengikuti semua isinya selama belum di-nasakh (dibatalkan) oleh wahyu selanjutnya (Injil, lalu Al-Qur’an). Tidak boleh memilih-milih, apalagi mengklaim “cukup dengan iman kepada Yesus saja” tanpa syariat.
- Nabi Isa AS (Yesus) Tidak Pernah Membatalkan Taurat
Dalam pandangan Islam, Nabi Isa AS adalah rasul Allah, bukan Tuhan atau anak Tuhan. Ia datang menguatkan Taurat, bukan menghapusnya.
Dalil dari Al-Qur’an:
”(Isa berkata), ‘Dan (aku datang) membenarkan Kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat…’”
(QS. Ali Imran: 50)
Dengan kata lain, justru Isa AS membenarkan Taurat, bukan membatalkannya. Maka, ajaran Paulus yang mengatakan Taurat tidak lagi berlaku adalah bertentangan langsung dengan ajaran Nabi Isa AS yang sebenarnya.
- Hukum Syariat Berlaku di Semua Zaman
Islam menegaskan bahwa hukum dari Allah (syariat) bukan hanya berlaku di zaman Nabi Musa (Taurat), tapi diteruskan dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Al-Qur’an.
Dalil dari Hadits Shahih:
“Barangsiapa membuat-buat hal baru dalam agama kami ini yang tidak berasal darinya, maka ia tertolak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini adalah peringatan agar tidak mengubah hukum Allah. Paulus, dengan mengklaim Taurat tidak lagi relevan untuk keselamatan, telah membuat ajaran baru.
Kesimpulan Bantahan:
• Islam menolak klaim Paulus bahwa Taurat tidak lagi berlaku sebagai syarat keselamatan.
• Keselamatan dalam Islam hanya bisa diraih dengan iman dan amal saleh sesuai syariat Allah.
• Nabi Isa AS sendiri tidak pernah membatalkan Taurat, justru membenarkannya.
• Mengubah perintah Allah (seperti yang Paulus lakukan) adalah bentuk kesesatan menurut Al-Qur’an dan hadits.