Penjelasan Makna Tauhid dalam Surah An-Nahl: Meluruskan Kesalahpahaman tentang Dua Tuhan

3duniaindigo.com

Saya Jawab:

Gambar ini merupakan bentuk kesalahpahaman dan manipulasi terhadap ayat Al-Qur’an, yang sengaja dipotong dan ditafsirkan secara keliru untuk menyerang ajaran tauhid dalam Islam.

Mari kita luruskan secara ilmiah dan berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan hadits sahih.

Konteks Ayat: Surah An-Nahl Ayat 51

وَقَالَ ٱللَّهُ لَا تَتَّخِذُوٓا۟ إِلَـٰهَيْنِ ٱثْنَيْنِ ۚ إِنَّمَا هُوَ إِلَـٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ فَإِيَّـٰىَ فَٱرْهَبُونِ

Artinya:

“Dan Allah berfirman: ‘Janganlah kamu mengambil dua tuhan. Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut.’”

(QS. An-Nahl: 51)

Penjelasan Kata “Dia” dan “Ku” dalam Terjemahan

Kata “Dia Tuhan” adalah terjemahan dari frasa إِنَّمَا هُوَ إِلَـٰهٌۭ وَٰحِدٌ, yang maksudnya menegaskan keesaan Allah. Kata “kepada-Ku” adalah terjemahan dari فَإِيَّـٰىَ فَٱرْهَبُونِ, menunjukkan bahwa Allah sendiri yang berbicara langsung, dan “Ku” merujuk kepada Allah, bukan kepada entitas lain.

Jadi, tidak ada dua Tuhan di sini. Justru ayat ini adalah penegasan tauhid (keesaan Allah) dan pelarangan syirik (menyekutukan Allah).

Konsep Tauhid dalam Islam: Allah itu Satu

Islam adalah agama tauhid, dan ini ditegaskan dalam banyak ayat:

1. Surah Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١

“Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa” (QS. Al-Ikhlas: 1)

2. Surah Al-Baqarah: 163

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia…”

3. Surah Anbiya: 22

“Seandainya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, niscaya binasalah keduanya…”

Hadits Terkait

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, maka dia akan masuk surga.”

(HR. Muslim)

❌ Kesalahan Gambar di Atas

Memelintir Terjemahan – Mencoba membuat kontradiksi dari bahasa Arab yang sebenarnya sangat jelas dan tegas tentang keesaan Allah. Sengaja Mengabaikan Konteks – Padahal konteksnya adalah larangan menyembah dua Tuhan. Gagal Memahami Gaya Bahasa Ilahi – Dalam Al-Qur’an, kadang Allah berbicara dengan gaya pihak ketiga (“Dia”) lalu langsung berpindah ke pertama tunggal (“Ku”), dan ini umum terjadi dalam balaghah (gaya bahasa Arab).

Kesimpulan

Islam sangat tegas mengajarkan keesaan Allah. Tidak ada dua Tuhan. Ayat yang dicatut dalam gambar justru mengajarkan larangan syirik dan penegasan tauhid.

Apa yang ditampilkan dalam gambar adalah upaya pembelokan makna dan tidak memahami bahasa Arab dan gaya penyampaian Al-Qur’an.

Scroll to Top