Ketika Allah Menunjukkan Rahmat-Nya di Balik Taubat Seorang Pembunuh”

3duniaindigo.com

Pernyataan dalam gambar yang menyindir Hadits Shahih Muslim No. 3505, dengan menyamakan “tertawa Allah” dan “pembunuh masuk surga” sebagai sesuatu yang irasional:

Hadits yang dikutip:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Allah tertawa terhadap dua orang yang saling membunuh, yang satu masuk surga dan yang lain juga masuk surga…”

(HR. Muslim No. 2753)

Penjelasannya:

Orang pertama terbunuh sebagai Muslim dan masuk surga. Orang kedua awalnya membunuh, lalu bertaubat, masuk Islam, berjihad di jalan Allah, dan wafat dalam kondisi syahid — juga masuk surga.

Saya jawab secara berdasarkan Islam:

1. Allah Maha Menerima Taubat

Allah tidak pernah menolak taubat siapapun, meski sebesar dosa membunuh.

QS Az-Zumar 39:53

“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.”

QS An-Nisa 4:110

“Barang siapa mengerjakan kejahatan dan menzalimi dirinya, lalu memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Makna “Allah Tertawa”

Dalam hadits, istilah “tertawa Allah” tidak berarti tertawa seperti makhluk. Ini adalah bentuk majaz (kiasan) untuk menunjukkan keridhaan dan rahmat-Nya yang agung.

HR. Bukhari No. 4889 dan HR. Muslim No. 2752:

“Allah tertawa kepada hamba-Nya karena…” → ini ditafsirkan oleh para ulama seperti Imam Nawawi dan Ibnu Hajar sebagai ungkapan kasih sayang, keajaiban kasih-Nya, atau ekspresi ridha dan rahmat, bukan tawa biologis seperti manusia.

3. Pembunuh yang Taubat Bisa Masuk Surga

HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa sama sekali.”

Penjelasan terhadap sindiran :

-Tuduhan: “Allah tertawa melihat pembunuhan”

Jawaban: Bukan tertawa atas pembunuhan, tetapi atas keajaiban takdir dan rahmat Allah: dua musuh akhirnya sama-sama menjadi penghuni surga karena keduanya bertemu dengan hidayah dan taubat.

-Tuduhan: “Pembunuh masuk surga?”

Jawaban: Iya, jika ia bertaubat dengan tulus, dan taubatnya diterima Allah. Ini menunjukkan rahmat Allah lebih besar dari dosa hamba-Nya.

Pelajaran dari hadits ini:

Taubat bisa menghapus dosa besar bahkan pembunuhan. Hidayah bisa datang kepada siapa saja, bahkan pembunuh. Kasih sayang Allah melebihi murka-Nya.

Kesimpulan:

Ini bukan dongeng, tapi pelajaran tentang rahmat dan keadilan ilahi. Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi taubat, perubahan, dan harapan. Orang yang mengejek ayat atau hadits hanya karena tidak paham maknanya, harus belajar dulu dengan hati yang bersih.

Scroll to Top